CERPEN

*****LILI*****

Pernah berharap Sebuah keajaiban? Semua orang pasti pernah memimpikannya begitu juga denganku.Hari itu minggu kedua di bulan Desember yang dingin tengah malam seseorang mengetuk pintu rumahku dengan kerasnya.Ketika Pintu ku buka menyembul sesosok wajah penuh ketegangan.tanpa kata-kata dia menyerobot masuk ke dalam rumah lalu mengunci pintu.Nafasnya memburu seperti dikejar sesuatu.Aku hanya bisa terpaku melihat tingkahnya yang membuat kepalaku diselimuti ribuan tanda tanya.Malam itu kubiarkan dia terlelap di salah satu sudut ruang di rumahku.
“bolehkah aku tinggal disini untuk beberapa waktu ?” tanyanya keesokan pagi mengejutkanku. Kutatap matanya mencari maksud dari pertanyaannya.
“jangan khawatir,aku akan membayarnya dengan tenagaku.” Lanjutnya kemudian seolah mengerti arti tatapanku.Dan tanpa ku sadari kelak dia akan menjadi bagian cerita hidupku.Kedatangannya seolah memberi warna pada hidupku yang kelabu.Rumahku telah berubah penuh warna dengan gelak tawanya.
“Apa yang paling membuatmu bahagia di dunia ini Lili?”tanyanya suatu hari.Dan aku hanya menjawabnya dengan senyumanku sambil berbisik didalam hatiku “kehadiranmu”.
Lalu begitu banyak cerita yang terpetakan untuk rentang waktu yang terasa begitu cepat berjalan.Hingga di suatu subuh yang lembab tak kudapati dia dikamarnya.Seketika kurasakan kepanikan yang luar biasa.Seluruh penjuru ruangan bahkan seluruh bagian .halaman kucari dia sambil meneriakkan namanya diiringi airmataku yang berderai.Tapi ia tak kunjung ku temukan. pergi?mengapa?mengapa?mengapa? dan seribu kata mengapa memenuhi rongga otakku.Sejak saat itu aku paling benci dengan kata – kata mengapa.Lalu beribu pagi kulewati namun dia tak kunjung datang lagi.
“Lili pertemuan kita adalah takdir,tapi aku bukan takdirmu.maafkan aku..”Tulisnya pada sepucuk surat suatu hari.

Dimalam hari dalam kegelapan yang terdalam paling hitam aku tidak bisa membedakan yang mana langit dan mana bumi. Aku tidak bisa mengetahui apakah suatu cahaya dari api atau dari bintang.