Para pengunjuk rasa menyerukan Psy (kiri) untuk menghentikan penggusuran paksa sebuah kafe di gedungnya yang ternyata sebuah ruang budaya di Hannam-dong, pusat kota Seoul, yang merupakan penyewa bangunan mahal Psy ini.
Ruang budaya ini adalah tempat yang unik yang berfungsi sebagai ruang kerja artis, penginapan, galeri dan toko kopi semua dalam satu. Sebagai bagian dari program residensi seniman kolektif ini,tempat itu menawarkan ruang dua lantai untuk artis baru setiap dua bulan.
Setiap tahun, enam seniman bisa bekerja di sana dan menunjukkan kreasi mereka saat berinteraksi dengan pelanggan. Itu sebabnya para seniman menolak untuk disebut sebuah kedai kopi atau kafe.
Setiap tahun, enam seniman bisa bekerja di sana dan menunjukkan kreasi mereka saat berinteraksi dengan pelanggan. Itu sebabnya para seniman menolak untuk disebut sebuah kedai kopi atau kafe.
Psy diberitakan sebelumnya ingin merenovasi bangunan itu dan terlibat Perkelahian dengan Penyewa Gedungnya.
"Ini bukan pertama kalinya bahwa kami diberitahu untuk pindah
keluar", Choi Ji-an, salah satu pendiri dan pemili mengatakan kepada Korea JoongAng Daily.
Surga seniman itu dibuka di Samseong-dong, Seoul selatan, 10 tahun yang lalu. "Tapi apa yang mendorong kita untuk berbicara adalah bahwa Psy menggunakan kekerasan untuk menendang kita keluar", tambahnya.
Choi serta para pendukungnya berpendapat bahwa ada penyimpangan dalam kontrak dan telah menolak permintaan untuk pindah.
Itu sebabnya, dua kali di bulan Maret, orang yang disewa oleh pihak Psy yang mungkin gangster - selalu datang kesana, membuat ancaman verbal dan fisik dan secara paksa menghapus furnitur dan barang-barang lainnya.Mereka juga mendirikan pagar.
Pendukung PSY berpendapat bahwa, karena ia memiliki bangunan, dia bisa melakukan apapun yang dia inginkan dengan itu dalam hukum. Mereka selanjutnya mengklaim bahwa mereka hanyalah berusaha untuk meraih ketenaran dan menggunakan perhatian media untuk keuntungan perusahaan.
Surga seniman itu dibuka di Samseong-dong, Seoul selatan, 10 tahun yang lalu. "Tapi apa yang mendorong kita untuk berbicara adalah bahwa Psy menggunakan kekerasan untuk menendang kita keluar", tambahnya.
Choi serta para pendukungnya berpendapat bahwa ada penyimpangan dalam kontrak dan telah menolak permintaan untuk pindah.
Itu sebabnya, dua kali di bulan Maret, orang yang disewa oleh pihak Psy yang mungkin gangster - selalu datang kesana, membuat ancaman verbal dan fisik dan secara paksa menghapus furnitur dan barang-barang lainnya.Mereka juga mendirikan pagar.
Pendukung PSY berpendapat bahwa, karena ia memiliki bangunan, dia bisa melakukan apapun yang dia inginkan dengan itu dalam hukum. Mereka selanjutnya mengklaim bahwa mereka hanyalah berusaha untuk meraih ketenaran dan menggunakan perhatian media untuk keuntungan perusahaan.
Namun, kritikus mengatakan bahwa meskipun sistem saat dapat dirancang seperti itu, sebagai ikon budaya Psy harus berperilaku baik.
#Semoga masalahnya bisa terselesaikan dengan baik.
Source.Hancinema
0 komentar:
Posting Komentar
Cingudeul Jangan Lupa tinggalkan Komentarnya ya, biar admin semakin semangat nge Blog ^_^