Kontroversi Tzuyu TWICE Menyita Perhatian Media Barat

Kontroversi kebangsaan Tzuyu TWICE yang dengan cepat meningkat setelah penyanyi Huang An menuduhnya sebagai pengkhianat pada awal Januari, telah mendapat perhatian dari media barat.

Media seperti The Washington Post, New York Times, CNN, ABC News, dan BBC telah semua memberitakan kontroversi  bendera Tzuyu , beberapa mencatat bahwa dia diduga  terpaksa meminta maaf pada  China dan warganya adalah memalukan untuk penyanyi muda Kpop dari Taiwan  ( The Washington Post).

Voting Presiden Taiwan baru saja  terjadi  pada Sabtu lalu  dengan beberapa media mencatat bahwa skandal Tzuyu  dan video permintaan maaf  mungkin telah mempengaruhi pemungutan suara karena Tsai Ing-wen (Partai Progresif Demokratik) menjadi pemimpin berikutnya negara itu.Orang-orang di Taiwan sangat marah tentang hal ini," kata Hsiao Yi-ci, 29, seorang pelukis. "Ini semacam penindasan dari Cina yang  benar-benar mengganggu orang," katanya. "Jika Anda berada di luar negeri dan tidak dapat menunjukkan bendera Anda, tidak dapat mewakili negara Anda, yang membuat orang Taiwan sangat takut." - (New York Times)

"Insiden  Tzu-yu  membuat orang Taiwan menyadari bahwa mereka tidak sama dengan orang-orang Cina," kata Liu Che-lin, 34, seorang musisi. -
(New York Times)

Diberitakan oleh CNN karena diminta  untuk membuat video  permintaan maaf dan pengumuman ia mengambil istirahat dari semua kegiatan di pasar Cina daratan karena diduga menyinggung penggemar di sana, Juksy, situs berita  budaya pop Taiwan, menawarkan untuk membeli Tzuyu agar keluar dari kontraknya hingga 100 juta dolar Taiwan  (2,98 juta dolar AS) dan membawa penyanyi kembali ke Taiwan. "

Kami sedih dan patah hati oleh tekanan politik yang dihadapi oleh seorang gadis  muda Taiwan 16 tahun yang belum  berpengalaman," kata Juksy dalam sebuah pernyataan. "Kami telah memutuskan untuk berdiri dan memberinya kemungkinan baru, pilihan baru. '" - (CNN)

Tentang Huang An yang menyebut Tzuyu pengkhianat adalah  mantan penyanyi Taiwan yang sudah berbasis di Beijing selama lebih dari satu dekade dan memiliki sejarah selalu  menyerang selebriti  yang tidak pro-Beijing. Menyebut dirinya ‘Independence Buster’, .

Source.Koreaboo