Review Korean Movie : Moebius

Setelah hiatus panjang sejak film terakhirnya tahun 2008 "Dream",sutradara kondang Korea Kim Ki-duk menyerbu kembali Bioskop dengan dua film pada tahun 2011. Pertama, dengan film dokumenter "ARIRANG - Movie"  yang membuatnya mendapatkan Regard Prize di Festival Film Cannes pada tahun 2011, dan kemudian dengan "Amen" di akhir tahun 2012 yang memulai  tahun yang lebih menguntungkan ketika film  karyanya yang lain "Pieta"  memenangkan Golden Lion pada Festival Film Internasional Venice.

"Pieta", karya ke-18 sutradara Kim Ki Duk masih akan kuat di sirkuit festival menyusul puluhan undangan dan sekian  penghargaan yang ia  menangkan  tapi penikmat film telah  bersemangat untuk menonton film terbarunya. "Moebius" yang merupakan reuni Kim Ki duk dengan aktor Jo Jae-hyeon Mereka sebelumnya bekerja sama pada film  "Crocodile" (1996), "Wild Animals" (1997), "The Isle" (2000, "Address Unknown" (2001) & "Bad Guy" (2002).  

Dengan subyek cerita sama kontroversialnya dengan " Pieta ",film  " Moebius " juga menyebabkan hal yang sama ketika dirilis akhir tahun ini. Film ini juga dibintangi oleh aktor remaja Seo Yeong Joo dari film HIT " Juvenile Offender" atau yang kita kenal sebagai pemeran Maru kecil di drama Can You Hear My Heart dan aktris  Lee Eun-woo dari film  "An Ethics Lesson".

Moebius merupakan film Korea paling kontroversial yang bahkan sempat di larang tayang di Korea Selatan.  Moebius awalnya menerima rating "terbatas" dari Dewan Media Rating Korea pada tanggal 1 Juni 2013. Rating "terbatas"  berarti film ini hanya dapat ditampilkan di bioskop khusus yang ditunjuk untuk menunjukkan  rating "terbatas" dari film, tapi  saat ini tidak salah satu pun bioskop di Korea Selatan yang merupakan bioskop khusus untuk film dengan rating "Terbatas". Di luar festival film Korea tertentu, di mana Gambar film dapat ditampilkan, "Moebius" tidak dapat diputar di Korea Selatan dalam bentuk aslinya.

Film ini kemudian diajukan kembali ke Dewan Media Rating Korea. Kira-kira,ada adegan berdurasi satu menit dan 40 detik yang dipotong dari film aslinya. Direktur Kim Ki Duk berharap bahwa film ini dirilis di Korea Selatan pada bulan September, 2013.  Setelah pengeditan 02:30 detik dari  film aslinya dan pada usaha ketiga, "Moebius" memperoleh peringkat "dibatasi untuk remaja" yang memungkinkan untuk tayang di  layar di bioskop umum di Korea Selatan.Film ini rilis 3 September 2013 di Korea.

Pasti cingudeul bertanya-tanya kenapa film ini begitu kontroversial bahkan di larang tayang.Film ini menampilkan adegan pengebirian , pemerkosaan dan incest.( Wah kalo di Korea aja di larang apalagi di Indonesia nggak bakal tayang ne film ).

Kim Ki Duk telah memilih untuk menceritakan kisah ini tanpa kata dan dialog , kecuali napas dari rasa sakit dan kesenangan , yang ada lebih banyak di seluruh film.Tak ada dialog  berarti karakter tidak pernah diberi nama , dan catatan pers berbahasa Inggris menggambarkan mereka hanya sebagai Bapak ( Cho Jae - hyun , Anak ( Aktor remaja Seo Young Jo ) dan Ibu  dimainkan oleh Lee Eun Woo yang, dalam sebuah  transformasi  juga memainkan peran penting lain sebagai selingkuhan sang ayah .

 
Info :

Movie: Moebius
Revised romanization: Moebius
Hangul: 뫼비우스
Director: Kim Ki-Duk
Writer: Kim Ki-Duk
Producer: Kim Ki-Duk, Kim Woo-Taek, Kim Soon-Mo
Cinematographer: Kim Ki-Duk
World Premiere: September 3, 2013 (Venice Film Festival)
Release Date: September 5, 2013
Runtime: 88 min.
Distributor: Next Entertainment World
Language: None
Country: South Korea


Cast :


Jo Jae-hyun as Father
Seo Young-joo as Son
Lee Eun-woo as Mother



Trailer :





Sinopsis :

Seorang ibu rumah tangga (Lee Eun-Woo) menjadi marah karena kecemburuan atas pengkhianatan dan perselingkuhan suaminya (Cho Jae-Hyun). Sementara itu, anak mereka (Seo Young-Joo) duduk di sudut, mengamati konfrontasi kekerasan mereka. 

Suatu malam, sang ibu mengambil pisau dapur ke kamar tidur mereka untuk membalas dendam pada sang ayah ayah. Sang ayah meskipun mampu mengusir serangan dan melemparkan ibunya keluar dari kamar tidur. Sang ibu kemudian masuk ke kamar anak laki-lakinya dan mengebiri anaknya.Sang ibu kemudian menghilang dengan rasa bersalah.  

Untuk anak, yang telah menjadi sengsara karena dia,sang ayah yang menyadari bahwa itu tidak dapat dipulihkan, sehingga ia mengebiri dirinya sendiri yang merupakan sumber dari semua kesengsaraan ini dan mendedikasikan dirinya sepenuhnya untuk anaknya. Akibatnya, luka agak sembuh, tetapi ketika suatu hari istrinya pulang ke rumah keluarga ini didorong menuju kehancuran yang lebih mengerikan.

Piku-Piku :